Adat dan Taradisi Pemakaman Daerah Bali Di Selenggarakan Pada Hari Ini (Kasta Di Bali)

novelpro.id- kasta di bali. Pemakaman merupakan salah satu tradisional yang harus di lakukan oleh masyarakat umum. Seperti salah satunya adalah adat Trunyan Kintamani Bali.

Pada tanggal 11 November 2022, bertepatan hari Jumat sekarang ini. Sedang di adakan acara besar-besaran yang di selenggarakan oleh leluhur dan tradisi adat Bali.

Dalam acara yang di lakukan di sekitar penduduk, merupakan sebuah tradisi yang di lakukan oleh masyarakat dalam satu tahun sekali.

Adat dan istiadat pemakaman yang di lakukan suatu wilayah pastinya berbeda dalam satu sama lain. Yang paling di herankan oleh masyarakat luar, uniknya sebagian orang mengatakan jasad tidak di kubur melainkan di bakar.

Selain di bakar ada juga yang sering melakukan dengan cara menaroh jasad tersebut di baweah pepohonan seperti pohon kemenyan. Pulau Dewata Bali terkenal akan kentalnya budaya dan tradisi yang masih di perhatikan oleh setiap warganya.

Di setiap perdesaan daerah Bali bisa saja melakukan pemakaman secara berbeda-beda. Seperti salah satunya penduduk Desa Trunyan telah menyimpan berbagi tradisi dan peninggalan yang beragam cara.

Dari banyaknya perbedaan dan menyimpan tradisi-tradisi peninggalan yang sangat beragam di antaranya adalah. Tari Brutuk saat bulan Punama Sasih Kapat dan Kuburan Trunyan.

Adat dan Taradisi Pemakaman Daerah Bali Di Selenggarakan Pada Hari Ini (Kasta Di Bali)

Adat dan Taradisi Pemakaman Daerah Bali Di Selenggarakan Pada Hari Ini (Kasta Di Bali)
Adat dan Taradisi Pemakaman Daerah Bali Di Selenggarakan Pada Hari Ini (Kasta Di Bali)

Desa Trunyan memiliki 11 kompleks pemakaman dengan beragam perbedaan seperti Sebelas Acak Cakti atau Pelindung Mayat. Dalam perbedaan yang di lakukan di sebut dengan adat masyarakat umum hanya di letakan begitu saja di atas tanah.

Selin di letakan di atas tanah, ada juga yang menggunakan dengan pembakaran secar tradisi umum di daerah tersebut. Dalam satu kompleks pemakaman, biasanya terdiri dari kelompok pemakaman yang di dasarkan tradisi di Desa Trunyan.

Jika menggunakan pemakaman yang hanya di letakan di bawah pepohonan. Biasanya kawasan tersebut percaya akan pada pepohonan kemenyan dan garu.

Konon katanya banyak penduduk setempat mengatakan pohon kemeyan tersebut di percaya akan gunanya menetralisir bau mayat di bawahnya. Penanaman Desa Trunyan di dasarkan atas nama pohon menyan tersebut.

Biasanya dalam melakukan kelompok pertama yakni Setra Wayah atau tempat pemakaman yang di anggap suci. Baik karena berisi jasad dalam kondisi untuh atau kondisi meninggal dengan kondisi wajar.

Masyarakat adat desa Trunyan memiliki tiga lokasi pemakaman adat, yakni: Sema Wayah, Sema Bantas dan Sema Nguda. Masyarakat setempat percaya dengan jasad pemakan mempash meskipun di letakan begitu saja.

Walopun jasad kita hanya di letakan begitu saja tidak akan berbau lantaran pohon teru sebagai penghilang bau jasad. Konon katanya!

Pelarangan Pemakaman yang Ada di Daerah Trunyan

Adat dan Taradisi Pemakaman Daerah Bali Di Selenggarakan Pada Hari Ini (Kasta Di Bali)
Adat dan Taradisi Pemakaman Daerah Bali Di Selenggarakan Pada Hari Ini (Kasta Di Bali)

Yang lebih di bilang unik dan dapat di larang oleh adat pemakaman desa Trunyan adalah hanya laki-laki saja yang di izinkan untuk pergi.

Persiapan yang di maksud dengan adanya suatu informasi dan adat yang ada. Tidak di perbolehkan untuk mengunjungi temapt pemakaman, mereka percaya apabila di langgar desa tersebut akan terkena gempa bumi.

Selain gempa bumi masyarakat juga percaya akan terjadi letusan gunung berapi jika perempuan datang ke tempat pemakaman tersebut.

Dan yang lebih unuiknya lagi adalah pemakaman Seme Wayah Desa Trunyan, beberapa jasad akan di baringkan di dalam sangkar bambu untuk menghoindari hewan buas.

Ketika jasad tubuh sudah benar-benar hancur akibat teriknya sinar matahari. Tulang-tulang si jasad akan di pendahkan ke tempat dan di antar ke bawah pohon suci berikut foto jika ada.

Dalam acara selanjutnya biasanya sering di adakan tarian tradisi yang memang sering di lakukan dalam acara tersebut. Sebagai mana tarian tersebut di namakan dengan tarian Ratu Brutuk.

Tarian Ratu Berutuk adalah merupakan sebuah tarian sakral yang di miliki Desa Trunyan. Proses pementasan tari yang di sebut dengan tarian sakral, sering di lakukan oleh para peria.

Selain tarian ada juga upacara yang di namakan dengan Upacara Agama (piodalan). Berlangsungnya di dalam upacara tersebut sering di lakukan di Pura Ratu Gende Pencering Jagat.

Upacara tersebut sering di lakukan pada bulan purnama sasih kapat (bulan keempat pada perhitungan tahun saka di Bali yang umumnya jatuh pada bulan Oktober).

Biasanya masyarakat setyempat sering melakukan tarian ini di lakukan dua kali dalam setahun. Masyarakat Desa Trunyan mengenal istilah Sasih Kapat Lanang (maskulin) dan Wadon (feminim).

Nah, itulah beberapa pertunjukan yang kami bahas mengenai acara pemakaman dan adat tradisi di Desa Trunyan Bali.

Artikel Lain

Jika anda masih ingin menemukan informasi lebih banyak di pembahasan kami, bisa saja mengunjungi situs atau Web novelpro.id.

Karena di dalam web tersebut merupakan salah satu bentuk Web yang paling di utamakan di berbagai informasi dan berita. Terimakasih!

Tinggalkan komentar