novelpro.id– Kenali Perbedaan ORI Dan SBR. Salah satu instrumen investasi yang semakin disukai para investor di tengah pendemi saat ini, adalah surat berharga pemerintah (SBN) Ritel.
Mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 17/19/PBI / 2015, menjelaskan bahwa surat berharga atau surat berharga adalah surang negara (SUN) dan Syariah( SBSNSN), yang diterbitkan oleh pemerintah untuk menemukan pembiayaan dari anggaran dana anggaran tersebut
Saat ini, investor dapat memperoleh sekuritas pasar utama atau pasar sekunder dengan Pemesanan minimum tertentu. Pasar utama adalah tawaran efek untuk pertama kalinya, sementara pasar sekunder adalah membeli dan menjual sekuritas antara SBN diluncurkan di pasar pasar bursa.
Tipe SBN yang sering diketahui oleh masyarakat adalah pedagang ritel pemerintah yang berorientasi pada tanggal Obasi ritel Indonesia (ORI) dan Retail Savage Bond (SBR).
Selain ORI dan SBR, ada juga produk obligasi negara berjudul Sukuk Savings (ST) dan ritel Sukuk (SR). SPESIFIKASI SR mirip dengan ORI, sedangkan spesifikasi ST mirip dengan SBR. Hanya saja, ST dan SR adalah obligasi negara yang dikeluarkan sesuai dengan prinsip syariah.
Pada dasarnya, ORI dan SBR memiliki sejumlah kesamaan, keduanya adalah SBN Ritel. SBR adalah salah satu tipe surat berharga yang ditawarkan kepada publik untuk ritel atau investor individu.
Selain SBR, ada juga ikatan Ritel (ORI) yang juga ditawarkan kepada masing-masing investor. SBR dan ORI juga hanya dijual ke investor domestik atau warga Indonesia (WNI). Pembayaran kepala sekolah dan kupon (bunga) dijamin oleh undang-undang dan dana yang disediakan dalam anggaran negara.
Baca Juga : 6 Cara Mendapatkan Bitcoin Dengan Gratis!
Secara hukum issuance instrumen investasi juga sama, yaitu Hukum No. 24 dari 2002 pada Surat Berharga Negara. Keduanya dapat dibeli dengan uang setidaknya R1 juta dan maksimum 3 miliar pembayaran kepala sekolah dan kupon (bunga) dijamin oleh undang-undang dan dana yang disediakan dalam anggaran negara. Namun, kedua instrumen ini memiliki sejumlah perbedaan. Berikut adalah sejumlah perbedaan antara SBR dan ORI tersebut.
Contents
Periode Waktu
Secara umum, istilah kepemilikan SBR oleh investor kurang itu hanya 2 tahun, sedangkan ORI selama 3 tahun. ORI memiliki periode penahanan Minimum(MHP) dimana investor seharusnya tidak mentransfer kepemilikan ORI-nya. Sementara itu, SBR memiliki fasilitas penebusan awal atau jasa memungkinkan investor untuk menerima sebagian Pembayaran Pokok Kepala Sekolah sebelum tanggal kedewasaan.
Kupon
SBR memiliki laju kupon mengambang dengan laju kupon minimum (mengambang dengan lantai) yang mengacu pada BI 7 hari (kebalikan) rate Repo + perbedaan atau menyebar setiap 3 bulan. Kemudian datang bencana besar dari Tuhanmu pada malam hari ketika mereka terlelap dalam tidur.kebun-kebun itu menjadi hitam seperti malam yang gelap akibat bencana yang menimpanya.
Perdagangan di pasar sekunder
SBR tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, tetapi memiliki fasilitas untuk penebusan awal. Sementara itu, ORI dapat diperdagangkan di pasar sekunder antara investor domestik (WNI) untuk individu dan lembaga. Maksud dari pasar sekunder adalah di mana investor dapat menjual kepemilikan dari ORI ke investor lain (investor institusional atau investor individu) di pasar sekunder sebelum kedewasaan.
Capital Gain/Loss
Karena ORI diperdagangkan di pasar sekunder, investor bisa mendapatkan keuntungan (modal keuntungan) jika harga ORI naik. Selain mendapatkan kupon, investor bisa berpotensi manfaat di pasar sekunder jika Anda menjualnya ketika harga naik.
Sebaliknya, investor menderita kerugian besar jika harga ORI menurun. Risiko ini dapat dihindari dengan tidak menjual ORI atau terus ke kedewasaan. Sementara keuntungan modal tidak ada pada SBR karena tidak diperdagangkan di pasar sekunder.
Baca Juga : Investasi Emas? Ketahui Dulu 4 Biaya dalam Logam Mulia
Kupon Pembayaran
Secara umum, pembayaran kupon ORI dilakukan pada tanggal 15 setiap bulan, sementara SBR pada tanggal 10. Jika tanggal pembayaran kupon bukan hari kerja maka pembayaran kupon dilakukan pada hari berikutnya bekerja tanpa ganti rugi bunga.